Cara Mengambil Data Orang Lain Lewat Jaringan WiFi Android

Pendahuluan

Kemajuan teknologi saat ini membuat semakin mudahnya kita mengakses internet dari mana saja melalui perangkat smartphone. Dalam hal ini, jaringan WiFi menjadi pilihan utama karena memungkinkan kita untuk terhubung dengan internet tanpa harus menggunakan kuota data. Namun, tentu saja ada risiko keamanan yang harus diperhatikan saat menggunakan jaringan WiFi yang tidak dikenal. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa data mereka dapat dicuri oleh orang lain yang terhubung ke jaringan yang sama. Nah, pada artikel ini kami akan memberikan panduan tentang cara mengambil data orang lain lewat jaringan WiFi Android.

LSI Keyword 1: Sniffing Jaringan WiFi

Saat kamu terhubung ke jaringan WiFi, perangkat kamu akan meminta akses ke router untuk memproses data internet. Nah, bagi orang yang melakukan sniffing pada jaringan tersebut, ini adalah kesempatan untuk melakukan “pencurian data”. Sniffing sendiri adalah proses penyadapan atau pengintipan yang biasanya dilakukan oleh hacker atau orang yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, ada beberapa aplikasi yang dapat membantu kamu untuk melakukan sniffing pada jaringan WiFi yang sama dengan kamu.

Salah satu aplikasi yang ternama adalah Wireshark. Aplikasi Wireshark merupakan aplikasi open-source dan tersedia untuk berbagai sistem operasi, termasuk Android. Dengan menggunakan aplikasi ini, kamu bisa memantau aktivitas jaringan kamu dan mengumpulkan data yang dilewatkan melalui jaringan tersebut. Aplikasi ini cukup mudah digunakan, bahkan bagi pemula sekalipun.

Related Posts

Namun, perlu diingat bahwa melakukan sniffing pada jaringan WiFi tanpa izin adalah tindakan melanggar hukum dan bisa berakibat buruk bagi kamu. Selain itu, metode ini juga sangat rentan terhadap serangan hacker yang melakukan sniffing pada jaringan yang sama. Oleh karena itu, pastikan kamu selalu menggunakan jaringan WiFi yang terpercaya dan terjamin keamanannya.

LSI Keyword 2: Menggunakan Aplikasi Penetrasi WiFi

Ada banyak aplikasi pelacak WiFi atau yang sering disebut dengan aplikasi penetrasiontester yang tersedia di Google Play Store. Salah satu contohnya adalah aplikasi WIFI WPS WPA TESTER. Aplikasi ini memungkinkan kamu untuk menguji keamanan jaringan WiFi dan mengetahui password WiFi yang terhubung pada jaringan WiFi tersebut. Kamu hanya perlu meng-install aplikasi tersebut pada smartphone atau tablet Android kamu dan melakukan scan pada jaringan WiFi yang sedang digunakan.

Aplikasi WIFI WPS WPA TESTER akan mencoba melakukan koneksi pada jaringan WiFi tersebut dan mencoba password yang biasa digunakan oleh pemilik jaringan. Jika berhasil, kamu akan dapat terhubung ke jaringan tersebut dan memperoleh akses ke semua data yang masuk dan keluar dari perangkat yang terhubung pada jaringan tersebut.

Namun, perlu diingat bahwa aplikasi penetrasiontester hanya bekerja pada jaringan WiFi dengan keamanan yang lemah atau yang menggunakan metode enkripsi WEP dan WPA. Jaringan WiFi dengan keamanan yang kuat seperti WPA2 atau yang dilindungi dengan sistem keamanan lainnya, biasanya tidak dapat diakses oleh aplikasi ini.

LSI Keyword 3: Phising Dengan Social Engineering

Metode phising dengan social engineering adalah cara yang melibatkan manipulasi psikologis pada korbannya untuk mengungkapkan informasi pribadi atau sensitif, seperti password akun email atau rekening bank. Metode ini biasanya dilakukan melalui email atau situs web palsu yang dibuat sedemikian rupa sehingga korban akan merasa bahwa mereka mengunjungi situs web atau email yang sesuai dengan yang asli.

Namun, metode phising dengan social engineering juga bisa dilakukan secara langsung melalui WiFi. Sebagai contoh, kamu dapat menciptakan jaringan WiFi palsu yang terlihat mirip dengan jaringan WiFi yang asli, dan mengalihkan lalu lintas internet korban pada jaringan WiFi palsu tersebut. Dengan cara ini, kamu bisa mencuri informasi-informasi sensitif seperti username/password maupun data yang dilewatkan melalui jaringan WiFi.

Metode phising dengan social engineering sangatlah berbahaya. Oleh karena itu, pastikan kamu selalu berhati-hati dan tidak mudah terpengaruh pada segala jenis tindakan phising.

LSI Keyword 4: Menggunakan Keylogger

Keylogger sangat efektif untuk merekam informasi-informasi sensitif seperti username, password, dan nomor kartu kredit yang dimasukkan pengguna pada perangkat. Tindakan ini biasanya terjadi tanpa pengetahuan pengguna, suatu proses yang biasa disebut dengan logging.

Bagi orang yang ingin melakukan keylogger, smartphone Android bisa jadi target sempurna untuk diintip. Ada banyak aplikasi keylogger yang tersedia di Google Play Store yang dapat dimanfaatkan untuk merekam aktivitas pengguna Android. Aplikasi keylogger akan merekam setiap ketukan tombol yang ditekan pengguna pada keyboard pada setiap aplikasi, catatan, surat elektronik, atau obrolan chatting. Kemudian, informasi tersebut akan disimpan pada sebuah file yang dapat diakses oleh pelaku dan kemudian digunakan untuk melakukan aksi kriminal.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan keylogger pada smartphone orang lain adalah tindakan ilegal. Selain itu, aplikasi keylogger juga dapat menyebabkan pengurangan kinerja pada perangkat. Oleh karena itu, pastikan kamu selalu menggunakan perangkat yang aman dan terjamin keamanannya.

LSI Keyword 5: Serangan Man In The Middle (MITM)

Serangan Man In The Middle (MITM) dilakukan oleh hacker dengan menyambungkan dirinya ke hubungan internet antara perangkat korban dan jaringan. Dengan cara ini, hacker memiliki akses penuh ke semua data yang diterima atau dikirim oleh korban melalui jaringan.

Cara kerja serangan MITM adalah dengan menciptakan jaringan WiFi palsu dengan nama yang mirip dengan jaringan WiFi asli. Setelah korban terhubung ke jaringan WiFi palsu tersebut, hacker dapat melacak aktivitas internet korban, sebagai contoh, URL/alamat web, email, dan informasi pribadi lainnya.

Untuk melindungi diri dari serangan MITM, selalu gunakan jaringan WiFi yang terpercaya dan sudah terjamin keamanannya. Selain itu, hindari mengakses situs web yang meminta pengisian data sensitif seperti password, nomor rekening atau kartu kredit pada jaringan WiFi yang tidak dikenal. Pastikan kamu selalu menggunakan koneksi internet dengan HTTPS, karena serangan MITM biasanya terjadi pada koneksi HTTP tanpa enkripsi.

Kesimpulan

Dalam penggunaan jaringan WiFi, keamanan adalah hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Dalam memilih koneksi WiFi, pastikan kamu menggunakan jaringan WiFi yang sudah terjamin sejak awal, atau kita bisa menggunakan aplikasi VPN yang terpercaya untuk menunjang keamanan kita selama browsing internet. Selalu pastikan penggunaan jaringan WiFi yang aman dan terhindar dari serangan hacker atau orang yang tidak bertanggung jawab lainnya. Gunakan teknologi dengan bijak dan jangan terlalu banyak mengambil risiko yang tidak perlu.